Banyak yang menganggap bahwa seorang perokok itu identik dengan orang yang hidup dengan cara tidak sehat. sebenarnya kalau dipikir pikir ada benarnya, soalnya pemerintah sendiri sudah memasang label bahwa merokok dapat membunuhmu.
Nah kali ini mumpung sedang rame - ramenya para caleg merebut hati masyarakat, anda menda bisa menjadikan rokok sebagai salah satu tolak ukur anda sebelum memutuskan mencoblos yang bersangkutan. anda pasti heran mengapa caleg yang suka merokok merupakan pilihan yang tidak tepat bagi anda?
Praktisi Kesehatan, Dr dr H Ari Fahrial Syam,
SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, menyarankan untuk tidak memilih caleg
perokok. Tapi pilihlah caleg yang peduli pada kesehatan. Mengapa begitu?
Sebab Indonesia saat ini dalam keadaan gawat darurat dalam hal jumlah perokok. Diberbagai negara dimana angka perokok terus menurun, di Indonesia malah sebaliknya, presentasi jumlah perokok diatas 15 tahun terus meningkat.
Sudah banyak bukti dan dengan kasat mata bahwa perokok menemui ajalnya akibat dari rokok tersebut. Berbagai penelitian terus membuktikan bahwa rokok menjadi penyebab berbagai penyakit.
"Momen PILEG 2014 merupakan momen dimana kita bisa menekan jumlah perokok. Dengan memilih caleg yang tidak merokok berarti kita juga telah berupaya untuk menekan jumlah perokok," ujarnya kepada wartawan dalam surat elektroniknya.
Peraturan daerah untuk mengendalikan jumlah perokok dan pengawasan atas Perda tersebut tidak akan berjalan efektif jika lembaga legislatif diisi oleh orang-orang yang merokok. "Bahkan yang menyedihkan justru asap rokok mendominasi di sebagian ruang-ruang publik di lembaga legislatif tersebut," ungkapnya.
Sebab Indonesia saat ini dalam keadaan gawat darurat dalam hal jumlah perokok. Diberbagai negara dimana angka perokok terus menurun, di Indonesia malah sebaliknya, presentasi jumlah perokok diatas 15 tahun terus meningkat.
Sudah banyak bukti dan dengan kasat mata bahwa perokok menemui ajalnya akibat dari rokok tersebut. Berbagai penelitian terus membuktikan bahwa rokok menjadi penyebab berbagai penyakit.
"Momen PILEG 2014 merupakan momen dimana kita bisa menekan jumlah perokok. Dengan memilih caleg yang tidak merokok berarti kita juga telah berupaya untuk menekan jumlah perokok," ujarnya kepada wartawan dalam surat elektroniknya.
Peraturan daerah untuk mengendalikan jumlah perokok dan pengawasan atas Perda tersebut tidak akan berjalan efektif jika lembaga legislatif diisi oleh orang-orang yang merokok. "Bahkan yang menyedihkan justru asap rokok mendominasi di sebagian ruang-ruang publik di lembaga legislatif tersebut," ungkapnya.
Sumber : republika
No comments:
Post a Comment