Melalui tulisan ini saya ingin
berterimakasih kepada ibu menteri yang telah membagi – bagikan kondom secara
gratis… “Alhamdulillah”. Perlu ibu menteri ketahui bahwa selama ini tidak ada seorangpun
yang mau meberikan kondom secara gratis kepada anak negeri ini, bahkan untuk
membeli di apotek terdekat pun saya masih malu – malu kucing. Tapi berkat kebaikan ibu mentri kita yang hebat
ini, akhirnya negeri yang mayoritas muslim ini mendapatkan kondom secara gratis, “ Alhamdulillah”.
Ibu menteri yang baik hati. Waktu
kondom itu kami terima, kami menganggap itu merupakan hadiah istimewa untuk
generasi penerus bangsa ini. Di dalam hati saya
bergumam, alangka baiknya ibu menteri ini. Cuma ibu mentri, kami punya
pertanyaan yang sangat mendasar, “ setelah mendapatkan kondom secara gratis
ini, kemana harus kami praktekkan cara menggunakan kondom ini?”.
Ibu menteri yang baik, hadiah
kondommu membuat banyak orang menjadi begitu gembira, karena engkau telah
membagikan alat kepada generasi muda bangsa ini, nah secara umum kami yang
bodoh ini menafsirkan bahwa itu artinya berhubungan badan dengan teman sekolah
atau kuliah kami tidak masalah, asalkan menggunakan kondom yang telah dibagikan
oleh ibu menteri yang baik hati.
Ibu menteri yang baik. Yang
namanya hadiah, akan lebih baik kalau dipergunakan dengan sebaik baiknya.. kami
khawatir ibu menteri akan kecewa karena hadiah yang telah engkau berikan kepada
generasi muda bangsa ini tidak kami gunakan dengan maksimal sesuai dengan
fungsi semestinya. Cuma sekarang tolong beri tahu kami dimana hadiah yang telah
engkau berikan itu kami pergunakan atau praktikkan? Karena sebagian dari kami
belum siap menikah.
Ibu menteri yang baik. Saya sangat
bangga dengan anda, kalau dulu kata “ kondom itu tabu, tapi kini sudah tidak
lagi, karena engkau telah menjadikannya hadiah yang luar biasa. Tapi maaf ibu
menteri, sebagian kami belum tau cara menggunakannya, sehingga dibutuhkan
praktik berkali – kali untuk membuatkami menjadi lebih mahir dan kompeten. Apakah
ibu menteri menyediakan sarana latihan untuk kami? Agar kami dapat menggunakan
kondom dengan mahir?
Ibu menteri yang baik, kalau dulu
di surau surau pelosok kami mendapatkan
ilmu kuno dari para guru mengaji, salah satu dari ilmu tersebut adalah ‘
berhubungan badan dengan lawan jenis yang bukan istri itu hukumnya harom”, tapi
setelah engkau memberikan hadiah kondom secara gratis di kampus dan tengah
masyarakat telah membuat ilmu yang kami dapatkan di surau tengah kampong itu
mulai using.
Ibu menteri yang baik, jujur
sebagian dari kami belum punya pasangan untuk simaulasi penggunaan kondom yang
engkau hadiahkan kepada kami, apakah ibu menteri juga akan membagikan secara
gratis teman kencan yang cantik untuk generasi bangsa ini agar kami bisa
mempraktikkannya dengan baik?
Ibu menteri yang baik, sebenarnya banyak sekali yang ingin saya tulis tapi maaf saja, saya masih punya
pekerjaan yang harus saya selesaikan, saya bertrimakasih sekaligus bersedih
dengan apa yang telah anda bagikan, semoga ibu menteri bisa segera insyaf.. ingat
bu menteri ajal itu semakin lama semakin dekat, apa yang akan anda jawab ketika
malaikat di alam kubur menanyai anda tentang kondom yang anda bagikan secara
gratis?
Ibu menteri suatu saat saya akan
menulis lagi membahas tentang hadiah kondom yang telah engkau bagikan, maaf
saya hanya bisa lewat tulisan, dan ini pendapat saya pribadi sekali lagi terima
kasih ibu menteri atas hadiah kondom mu
“hadiah kondommu memberikan kami
inspirasi mulai dari anak – anak sampai orang dewasa”
bagi par pembaca yang setia... gambar diatas hanya ilustrasi belaka... kebijakan bu mentri untuk memberikan kondom grats kepada remaja yang harus kita kritisi
ReplyDeleteGereget sama mentri yang satu ini
ReplyDelete